Kiprah Militer Adolf Hitler Dalam Perang Dunia I



Bagi penggemar sejarah Nazi Jerman, tentunya tahu bahwa sang Führer
Adolf Hitler merupakan prajurit veteran dalam Perang Dunia Pertama
dengan pangkat finalnya adalah Kopral. Orang yang tidak menyukai Hitler
selalu mempropagandakan bahwa dia hanyalah seorang prajurit biasa yang
tidak mempunyai peran penting (karena hanya bertugas sebagai pembawa
berita) dan keberaniannya pun diragukan. Ternyata, bila kita teliti
secara mendalam, nyatalah bahwa Adolf Hitler adalah seorang prajurit
pemberani di garis depan (Front Barat) dan berdedikasi pada tugas yang
diembankan kepada pundaknya. Dia bukanlah tipikal prajurit biasa
(bayangkan anda meringkuk bersama dia di parit sementara di luaran
bombardir Sekutu sedang berlangsung, dan Hitler ngedumel terus-menerus
tentang konspirasi Yahudi!), dan para teman seperjuangan yang pernah
bertempur bersamanya mengingat Hitler dalam konteks yang positif. Ketika
Hitler sudah menjadi diktator Jerman, dia tidak melupakan masa lalunya
yang pernah bertempur di balik parit-parit becek. Bulan Juni 1940
setelah jatuhnya Prancis, dia mengadakan tur pribadi selama dua hari
untuk mengunjungi kembali tempat-tempat yang pernah dilaluinya semasa
menjadi prajurit dalam Perang Dunia I.
Pentingnya
catatan perang Hitler semasa menjadi prajurit dalam kaitannya dengan
naiknya dia ke tampuk kekuasaan dijelaskan oleh Profesor J.S. Stern
dalam bukunya, Hitler; The Führer and the People. Stern
berhipotesa bahwa Hitler telah menggunakan catatan perangnya di garis
depan sebagai pembukti akan otoritasnya sebagai penyambung lidah bangsa
Jerman. Dia telah mengalami penderitaan yang sama yang dialami oleh
prajurit Jerman biasa lainnya di pertempuran, oleh karenanya dia berbeda
dengan para politisi Jerman yang “menggiring” negaranya pada kekalahan
yang memalukan dalam Konferensi Versailles tahun 1919. keuntungan ini
berperan besar dalam menggiring simpati rakyat Jerman dalam pemilu yang
membawanya ke tampuk kepemimpinan.
Bagi yang ingin tahu catatan perang Kopral Adolf Hitler dalam Perang Dunia Pertama, inilah ringkasannya :
Februari
1914 : mendaftar ke angkatan bersenjata Austria (yang merupakan tanah
kelahirannya), tapi ditolak karena dianggap tidak sesuai persyaratan.
Agustus 1914 : Hitler memutuskan untuk mendaftar dengan militer Bavaria (Jerman) meskipun ia berkewarganegaraan Austria.
16 Agustus 1914 : Hitler bergabung dengan Resimen Cadangan Infanteri Bavaria ke-16, juga dikenal sebagai Resimen List yang diambil dari nama komandannya.
8 Oktober 1914 : Hitler bersumpah setia pada Raja Ludwig III dari Bavaria.
29 Oktober 1914 : Mencicipi pertempuran pertama 5 mil sebelah timur Ypres.
November
1914 : Unitnya ditempatkan di dekat Messines, mulai menjalani peran
sebagai pembawa berita antara markas dan garis depan yang akan
dijalaninya sampai perang berakhir.
Desember 1914 : Dianugerahi Eiserne Kreuz (Iron Cross, Salib Baja) kelas ke-2. Menolak untuk berpartisipasi dalam gencatan senjata sementara di hari Natal.
1915
: Hitler naik pangkat menjadi Kopral Pembantu (Lance Corporal), dan
ikut berpartisipasi dalam beberapa aksi pertempuran di sektor Artois.
7
Oktober 1916 : Terluka di kaki dalam Pertempuran Somme, Hitler kemudian
menghabiskan waktu selama dua bulan di rumah sakit militer Beelitz
dekat Berlin.
Awal 1917 : Mendapat penugasan yang tidak terlalu berat tak lama setelah sembuh dari luka-lukanya.
1 Maret 1917 : Kembali bertugas di resimennya yang lama, yang kini ditempatkan di garis depan Picardy.
Musim panas 1917 : Resimen List kembali ke wilayah Ypres.
31 Juli 1917 : Permulaan pertempuran Passchendaele.
Musim gugur 1917 : Resimen List beristirahat di Alsace.
Akhir 1917/awal 1918 : Resimen List dikirim ke sektor Oise/Aisne.
Maret 1918 : Beroperasi di dekat Montdidier.
Agustus 1918 : Hitler dianugerahi Eiserne Kreuz
kelas pertama karena jasa-jasanya sebagai pengantar berita dari tahun
1914, suatu profesi yang beresiko sangat tinggi karena biasanya
dijadikan sasaran utama musuh yang ingin mengacaukan garis komunikasi
Jerman.
28 September 1918 : Nyawa Hitler hampir saja melayang, kalau saja tidak mendapat ‘ampunan’ dari prajurit Inggris Henry Tandey.
Oktober 1918 : Resimen List bertugas kembali di sektor Ypres.
13 Oktober 1918 : Hitler terkena serangan gas beracun musuh di dekat Wervicq dan untuk sementara mengalami kebutaan.
Oktober
1918 : Mengalami masa pemulihan untuk penglihatannya di Pasewalk,
Jerman. Disini Hitler menjadi saksi mata dari desersinya para pelaut
Jerman.
11
November 1918 : Ketika mendengar tentang perjanjian damai antara Jerman
dan Sekutu, Hitler menyikapinya dengan perasaan getir.
Catatan :
· Hitler
memilih untuk tidak dinaikkan pangkatnya menjadi Kopral penuh karena
akan berakibat dia tidak lagi menjalani pekerjaan “favoritnya”, pembawa
berita!
· Selain dua kelas dari Eiserne Kreuz, Hitler juga dianugerahi Medali Militer Bavaria kelas ke-3 dengan bar, dan kemudian juga Verwundetenabzeichen (Wounds Badge, Medali Luka), seperti semua prajurit Jerman lainnya yang mendapat luka ketika sedang bertugas.
· Dalam Perang Dunia Pertama, Hitler tidak pernah berhadapan langsung dengan tentara Amerika Serikat.
· Resimen List dan
markas grup pembawa berita menderita korban yang tidak main-main selama
berlangsungnya perang, tapi secara ajaib Hitler selalu lolos dari maut
yang membayanginya. Disinilah dia mulai mempunyai pikiran bahwa tentulah
ada maksud tertentu dari Sang Pencipta di balik semuanya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar